Rabu, 20 April 2016

Open letter

Open Letter for the Ministry of Education and Culture of Indonesia 

Dear Mr. Anies Baswedan

We write this letter because we as students who will face UN next year feel so confuse and worry about the decision that chord by you sir and also the negative impact that will potentially harm us as students.

As we know that UN in 2016 is very different than the other UN on previous years. Because for the first time UN will be held with 2 curriculums at the same time. The first is Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) and the second is Kurikulum 2013 (k-13). This thing make us as students feel confuse and more scare about UN that we will face next year, and also this feelings might be impact to our UN result.

Mr. Ramon Mohandas as a head of Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud said “for handle this thing, we will take the tangent between KTSP and K13”. Of course we us students really appreciated the “Irisan” strategy that chosen by government to be the best way to handle this polemic dualism curriculum.

But in theory, enact the UN with 2 curriculums, where the curriculum has different essence and method would be difficult to be held. This things of course make us more worry about UN next year. From book of instructional design principle that evaluation must include all the test of all aspects, including material and subject where already presented. Meanwhile the principle of evaluation adheres to three principles, namely:  comprehensive, balance, and objectivity. So it could say that UN with 2 curriculums using the tangent between KTSP and K13 potentially to against the principle of evaluation (comprehensive principle, the principle of balance, and the principle of objectivity).

1.       Potentially to Against the Comprehensive principle
This strategy most likely would against the Comprehensive principle, let’s think! When some of schools using KTSP as their Guideline and then when they are almost peak the time of final Exams (UN) there are come up the grille of UN with that “Model Irisan”. For example, Bahasa Indonesia subjects on KTSP and K-13 in materially is different. KTSP based on communicative (competency listening, reading, speaking, writing, and literature), while the K13 based on text (genre) is learning to more about the types of text discourse. Looking for the tangent of the material would be difficult because of the different material that already presented on different curriculum. As we know that the exams should has material that already presented. If the exams has material that never present before, so that is clear against the principles of comprehensive.

2.       Potentially to Against the Principle of  Balance
We know that KTSP based on subject, they are Math, IPA, Bahasa Indonesia, English, and so on. While K13 based on genre and using thematic integrative, we as students learn with a theme and then the UN use subjects to be examination, for sure that is not fair for us if  we should to sort out the material by subject, and it would take much energy, mind, and power. So that is clear against the principles of balance.

3.       Potentially to Against the Principle of Objectivity
Making questions of the exam with “Irisan” model is not easy. If the question maker is inaccurate, that will impact to us as students. For example, we used K13 and then when UN we find the material of KTSP that we never learn before, of course that will impact to our results. That is clear against the principles of objectivity.

UN is not about test our competence of students, but also has a function to show the quality of education in Indonesia. So we want ask Mr. Ministry, are you sure with the decision to use 2 curriculums at the same time in UN? Will the results of the UN use for show the quality of education in Indonesia?

We as students who exactly will face the UN next year are still confuse with the decision of Mr. Ministry that held UN with 2 curriculums that each other is very different. With this letter, we want to make sure, will UN 2017 held like UN 2016 that we know so potentially to against the principle of evaluation? Or will UN 2017 be change and not use “irisan” strategy?

Although we know that UN in this year is not benchmark of graduation students, but UN result is still important and has impact especially to us as students. Because of that, we hope that Mr. Ministry can find the best solution for the next UN, so we as students not feel depress and stress out because of this different curriculum, that worried it will has a negative impact to our results later.

It is all that we want to convey, hope you sir can understand and immediately  give us the solution and also certainty  about UN next year, all of this is not for us personally but for all students who will do UN next year.


Best Regards.
Akhmad Jarullah & Alfi Cahya Pratiwi
(Students of Sman 10 Samarinda)

Sabtu, 15 Agustus 2015

Contoh Makalah Bahasa Indonesia - Teks Anekdot (Pengertian Anekdot, Unsur-unsur Anekdot, Struktur Anekdot, Kaidah Anekdot, Contoh Anekdot)

MAKALAH BAHASA INDONESIA
SEKILAS TENTANG TEKS ANEKDOT






 























OLEH:
ALFI CAHYA PRATIWI


KELAS X MIPA 4
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini. Penulis  juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu.
Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan anekdot, mulai dari pengertian, unsur, sruktur, hingga contoh dari anekdot yang di dapat dan dirangkum dari berbagai sumber-sumber artikel lain.
Dalam penulisan makalah ini, maaf jika penulis melakukan kesalahan karena penulis juga memiliki keterbatasan selaku manusia biasa. Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang, sehingga makalah penulis yang berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih  baik. Dengan menyelesaikan makalah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.




Samarinda, 15 April 2015


          Penulis

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………....          
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….            2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………            3
BAB I      PENDAHULUAN ………………………………………………………….…...            4
A.     Latar Belakang …………………………………………………...............            4
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………….            4
C.     Tujuan Penulisan ………………………………………………………...            4
BAB II    PEMBAHASAN……… ……………………………………………………........            5
A.     Pengertian Anekdot ……………………………………………………...            5
B.     Unsur-unsur Anekdot ……………………………………………………            5
C.     Struktur Anekdot ………………..…………………………………….…            5
D.     Kaidah Anekdot …………………………………………………………             6
E.      Contoh Anekdot ………………………………………………………...             6
BAB III   PENUTUP ……………………………………………………………………...            7
A.     Kesimpulan …………………………………………………….................................            7
B.     Saran ………………………………………………………………………..............            7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….........          8












BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya banyak kejadian yang dialami, yang dimana pada akhirnya mengakibatkan suatu pandangan seseorang terhadap layanan publik maupun salah seorang masyarakat atau kelompok yang menuai protes serta kritikan. Untuk itulah dalam keseharian diperlukannya suatu media yang mengandung suatu kritikan tertentu ysng dapat diterima oleh masyarakat. Hadirnya anekdot dikehidupan seharia-hari sangatlah bermanfaat karena selain dapat membantu untuk menyampaikan suatu kritik serta suatu saran, juga dapat menjadi media hiburan serta pembelajaran yang efektif.

B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulakan beberapa masalah yang dapat dibahas lebih rincinya di bab pembahasan, rumusan masalah tersebut antara lain:
     1.    Apa pengertian dari anekdot? 
     2.    Apa saja unsur-unsur yang dimiliki anekdot?
     3.    Apa saja struktur yang dimiliki anekdot?
     4.    Apa saja kaidah yang dimiliki anekdot ?
     5.    Seperti apakah contoh dari anekdot?

C.        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
    1.    Untuk mengetahui pengertian dari anekdot.
    2.    Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang dimiliki anekdot.
    3.    Untuk mengetahui apa saja struktur yang dimiliki anekdot.
    4.    Untuk mengetahui apa saja kaidah yang dimiliki anekdot.
    5.    Untuk mengetahui seperti apakah contoh dari anekdot.




                                                                                                                                                           
BAB II
PEMBAHASAN


A.        Pengertian Anekdot
Menurut para ahli, anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik yang menggambarkan kejadian seseorang atau terhadap gagasan tertentu., Sedangkan pengertian anekdot menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indoneisa) yang dituliskan bahwa anekdot adalah cerita lucu karna menarik dan mengesankan, bisananya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan  kejadian yang sebenarnya. Dengan bentuk dan gambaran yang singkat dan pendek, anekdot mempunyai sifat yang lentur sehingga memiliki banyak pembaca.

B.        Unsur-unsur Anekdot
Unsur-unsur anekdot dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur kebahasaannya.
Unsur Intrinsik Anekdot :
1.       Alur
2.       Tema
3.       Penokohan
4.       Latar
5.       Sudut pandang
6.       Amanat

Unsur Kebahasaanya :
1.       Kalimat tanya
2.       Kalimat berita
3.       Kalimat perintah

C.        Struktur Anekdot
Struktur anekdot ada lima, yaitu :
1.       Abstraksi    : Bagian awal paragraph yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks, biasnya bagian ini menunjukan hal unik yang aka nada di dalam teks.
2.       Orientasi     : Bagian yang menunjukkan awal kejadian atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi, biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.
3.       Krisis          :  Bagian dimana terjadi hal atau maslah yang unik atau tidak biasa terjadi.
4.       Reaksi        : bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul dibagian krisis tadi.
5.       Koda          : bagian akhir dari cerita yang memberikan sebuah kesimpulan.
D.        Kaidah Anekdot
Kaidah yang dimiliki anekdot, antara lain :
1.       Menggunakan waktu lampau. Contoh : Saya menemukannya semalam.
2.       Menggunakan pertanyaan rotoris. Contoh : Apakah kamu tahu?
3.       Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu. Contoh : Kemudia, setelah itu, dll.
4.       Menggunakan karta kerja. Contoh : Pergi, tulis, dll.
5.       Menggunakan kalimat perintah. Contoh : Tutuplah pintu itu!
6.       Menggunakan kalimat seru. Contoh : Kembalikan uangku!

E.        Contoh Anekdot
Presiden dan Burung Beo
Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1 : Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!
Presiden 2 : Hebat-hebat!
Presiden 1 : Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?
Presiden 2 : Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!
Presiden 1 : Salah
Presiden 2 : Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!
Presiden 1 : Salah
Presiden 2 : Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia
Presiden 1 : Salah
Presiden 2 : Loh... jadi gimana donk?
Presiden 1 : Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!
Presiden 2 : Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut. "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.



BAB III
PENUTUP


A.           Kesimpulan
Anekdot merupakan cerita singkat yang bermanfaat membantu untuk menyampaikan suatu kritik dan dapat dengan mudah diterima oleh masayarakat sekitar, selain maksud dari kritikanya telah tersampaikan, hiburan dan pembelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut juga dapat tersampaikan. Anekdot memiliki 2 unsur, yaitu : unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat) dan unsur kebahsaannya (kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat berita). Struktur anekdot ada 5, yaitu : abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda. Kaidah yang dimiliki anekdot, antara lain : Menggunakan waktu lampau, Menggunakan pertanyaan rotoris, Menggunakan kata sambung ,  Menggunakan karta kerja, Menggunakan kalimat perintah,  Menggunakan kalimat seru.

B.           Saran
Setelah anda memahami mengenai sekilas tentang teks anekdot, anda akan menemukan beberapa  pelajaran, yaitu jika anda ingin mengkritik seseorang dan anda ingin kritikan anda dapat diterima dimasayarakat sekitar sebaiknya anda mengkritik melalui perantara media yang diterima masyarakat salah satu contohnya ialah melalui anekdot.


















DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Mushallin. 2012. Daftar Pustaka yang Benar. http://www.mp13.net/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html.  Accessed April 15th 2015

Juniar, Tira. 20014. Pengertian, Kaidah, dan Struktur Anekdot serta Contoh Bagiannya.http://tiraiya.blogspot.com/2014/08/pengertian-struktur-kaidah-dan-struktur.html. Accessed April 15th 2015

Prakoso, Ilman Bagus. 2013. Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya.http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/10/contoh-teks-anekdot-beserta-strukturnya.html.  AccessedApril 15th 2015